Pernah dengar nama ‘KUDA BISIK’? Yakni sebuah permainan tradisional yang sering dimainkan pada masa masyarakat belum mengenal internet dan tidak terlalu terpikat dengan televisi.
Kuda Bisik terkenal sebagai salah satu permainan yang dimainkan rakyat Betawi (warga Jakarta) tempo dulu. Sama dengan permainan Galasin (Gobak Sodor), Petak Jongkok, Petak Umpet dan Nenek Gerondong, permainan ini tidak memerlukan alat bantu untuk memainkannya. Dulu ketika saya masih kecil (usia TK hingga SD), ketika nenek dan kakek saya masih hidup dan ketika kami keluarga besar masih sering berkumpul di rumah nenek-kakek di bilangan Jakarta Pusat, saya beserta para sepupu dan beberapa tetangga sering memainkan permainan ini khususnya di malam takbiran.
Sederhana saja aturan dalam permainan Kuda Bisik ini. Berikut syarat dan cara memainkannya.
Syarat:
Dari : Nohara Argay Shinosuke Part II
Kuda Bisik terkenal sebagai salah satu permainan yang dimainkan rakyat Betawi (warga Jakarta) tempo dulu. Sama dengan permainan Galasin (Gobak Sodor), Petak Jongkok, Petak Umpet dan Nenek Gerondong, permainan ini tidak memerlukan alat bantu untuk memainkannya. Dulu ketika saya masih kecil (usia TK hingga SD), ketika nenek dan kakek saya masih hidup dan ketika kami keluarga besar masih sering berkumpul di rumah nenek-kakek di bilangan Jakarta Pusat, saya beserta para sepupu dan beberapa tetangga sering memainkan permainan ini khususnya di malam takbiran.
Sederhana saja aturan dalam permainan Kuda Bisik ini. Berikut syarat dan cara memainkannya.
Syarat:
- Bentuk 2 Tim yang setidaknya terdiri atas 3 orang atau lebih pada masing-masing tim.
- 1 orang yang bertugas sebagai juri (orang yang dibisiki).
- Dua tim berdiri berhadapan. Sementara juri berdiri atau duduk di antara kedua tim.
- Lakukan suit atau undian koin untuk menentukan tim mana yang lebih dulu memulai permainan. Salah satu anggota dari tim (misal: Tim A) yang menang harus menghampiri juri dan membisikkan nama salah satu anggota dari tim lawan mereka. Kemudian giliran tim lawan (misal: Tim B) menghampiri juri dan melakukan hal yang sama, yakni membisikkan nama salah satu anggota dari tim yang menjadi lawannya.
- Jika salah satu anggota (misal: dari Tim A) yang menghampiri juri adalah orang yang namanya disebut (dibisiki) ke telinga juri oleh tim lawan (Tim B), maka Tim A harus mendapatkan hukuman karena tim lawan berhasil menebak siapa orang (nama) yang akan menghampiri juri selanjutnya).
- Tim A yang kalah tadi akan dihukum dengan menggendong lawannya dengan cara gendong kuda. Jika tak bisa gendong kuda, maka Tim A harus dihukum dengan cara lain sesuai hasil yang telah dikompromikan. Setelah hukuman selesai, permainan pun dilanjutkan dengan cara yang sama.
Dari : Nohara Argay Shinosuke Part II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar