Perabotan Lenong

Aku Bangga Jadi Anak Betawi

Jumat, 09 Maret 2012

Gambang Kromong

Nama Gambang Kromong diambila dari nama alat musik yaitu gambang dan kromong. Ia juga merupakan prpaduan yang serasi antara unsur pribumi dan Cina. Unsur Cina tampak pada instrumen tehyan, kongahyan, dan sukong. Sementara unsur pribumi berupa kehadiran instrumen seperti gendang, kempul, gong, gong enam, kecrek dan ningnong. Memang pada mulanya gambang kromong adalah ekspresi orang cina peranakan saja. Sampai awal abad ke-19 lagu-lagu gambang kromong masih dinyanyikan dengan bahasa cina. Baru pada dasawarsa pertama abad ke-20 retepertoar lagu gambang kromong diciptakan dalam bahasa betawi. Belakangan dalam setiap pegelarannya gambang kromong selalu membawakan lagu-lagu dari khazanah cina dan betawi. Seperti lagu-lagu Instrumental (phobin) berjudul Ma Su Thay, Kong Jie Lok, Phe Pan Thaw, Ban Kie Hwa, Phe Boo Than, Bon Liauw, dan "Lagu Sayur" berjudul, antara lain, Cente manis, Kramat karem, Sirih Kuning, Glatik Ngunguk, Surilang, Lenggang Kangkung, Kudebel, Stambul Jampang, dan Jali-Jali Kembang Siantan.

Gambang Kromong sangat terbuka menerima kemungkinanpengembangan. Itulah sebabnya dikenal gambang kromong kombinasai. Gambang Kromong Kombimasi disebut juga Gambang Kromong Modern. dikatakan kombinasi karena alat musik asli ditambah atau dikombinasikan dengan alat musik barat seperti: Gitar, gitar melodi, bass, organ, saksofon, drum, dan sebagainya. Gambang Kromong
Kombinasi dapat memenuhi semua keinginan penonton. Dapat dibawakan jenis lagu dangdut, kroncong, pop bahkan gambus.
Seniman musik pop pun bisa mempopulerkan lagu-lagu gambang kromong, seperti Benyamin S, Ida royani, Lilis Suryani, Herlina Effendi dan lain lain. Sementara Tokoh gambang kromong yang pernah dan masih dikenal sampai saat ini adalahLiem Lian Pho (pemimpin rombongan "selendang Delima"), Suryahanda (pemimpin rombongan "Naga Mustika"), Samen, Acep, Marta (pemimpin rombongan "Putra Cijantung" yang sebelumnya dipimpin oleh Nya'at), Amsar (pemimpin rombongan "Setia Hati" dari Bendungan Jago), Samad Modo (pemimpin rombongan "Garuda Putih"), L. Yu Hap, Tan Kui H
ap, dan Jali Jalut.

Dari : Jabir Sofyan Khamal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar